.

Popular Post

Popular Posts

Posted by : Unknown Selasa, 23 Juli 2013

"Hyaaaaaaaaaaa!!!" Dari kejauhan, Naruto muncul sambil menyiapkan pedangnya, meloncat dari salah satu gedung dan kemudian menebas benang chakra yang mengikat ratu Sara.
"Naruto ..." Sara terselamatkan.
"Kau bukanlah ratu boneka, Sara ..." Ucap Naruto ke sang ratu dan kemudian memberinya pisau chakra yang ia pegang..
"Lakukan apa yang seharusnya kau lakukan ..." Tambah Naruto dan kemudian kembali pergi mendekat ke arah boneka Mukade. Karena ukuran lawan yang begitu besar, Naruto harus berlari menuju puncak menara terlebih dahulu dan kemudian meloncat menuju kepala Mukade. Larinya Naruto di menara ini tak semudah yang ia bayangkan. Tembakan-tembakan chakra dari mulut sang raksasa terus saja menerjangnya. Dan ketika Naruto hendak meloncat menuju Mukade, dengan cepat Mukade menghantam tubuh Naruto dengan kedua tangannya.
"Sial ..." Naruto kembali terhempas ke bawah. Namun demikian, ia kembali berusaha.
"Naruto ..." dari kejauhan, Sara hanya bisa menonton.
"Apa yang harus ku lakukan ...
Ibu ..." Sementara Naruto terus bertarung, Sara kembali teringat akan masa lalu ketika ia tengah berada di pangkuan sang ibu yang sedang menyanyikan lagu yang biasa mereka nyanyikan. 
"!" Sara nampak teringat akan sesuatu.
Sementara Naruto, dengan dua bunshinnya ia menciptakan dua rasengan dan dari atas menara, mereka berdua terjun ke bawah menghantam sisi-sisi sebuah jembatan hingga roboh dan menimpa tubuh Mukade, serangan telak baginya.
"Maaf, kami terlambat ..." Minato dan teman-temannya muncul di hadapan Naruto.
 "Yaah, tak masalah ..." Ucap Naruto.
"Naruto!" Sara berteriak ke arah Naruto sambil mengarahkan pisau chakra pemberian Naruto ke tubuhnya.
Naruto dan yang lainnya sontak terkejut karena mengira Ratu Sara hendak bunuh diri. Namun ternyata, Sara memotong jubah Ratu yang ia kenakan dan hanya menyisakan pakaian dalamnya. Mungkin ia gerah dan ingin ikut berjuang tanpa dibebani pakaian ratu yang ribet.
"Aku bisa menghentikan sumber ryuumyaku dan melindungi rakyatku ..." Ucap Sara.
"Aku mengerti! Jadi itulah sebabnya Anrukuzan ingin membunuhmu ..." Ucap Naruto.
"Anrokuzan tidak dapat menahan kekuatan ryuumyaku di taman tempat kita pertama bertemu. jadi, dia tidak bisa pergi kesana!" Jelas Sara.
"Disana!"
"Sara!"
"Baik!!"
"Semuanya, ada tempat aman di dekat ryuumyaku, ayo kita kesana!" Ajak Sara ke rakyatnya.
"Disana, monster itu tak akan bisa mendekati kita!" Lanjutnya.
"Ayo kesana!" Teriak Sarai.
"Ah! Ayo semuanya, kita pergi!"
"Baik! Ayo!!"
"Ayo kesana!!"
"Ikuti ratu Sara" Lanjut warga lainnya sambil mengepalkan tangan ke atas.
"Saara .... Aku tak akan membiarkanmu hidup!" Mukade bangkit kembali.
"Cepatlah Sara!"
"Baik!" Ucap Sara ke Naruto dan kemudian mengajak rakyatnya pergi.
"Kau tak akan  men ..."
"Tunggu! Ini tugas kami ..." Chouza memotong kata-kata Naruto.
"Hah?"
"Kau, lindungilah Ratu sara.
Kita akan mendapat lebih banyak waktu jika berpencar." Lanjut Shibi.
"A,apa yang kalian bicarakan!!??" Naruto agak emosi.
"Mereka benar, ini bagian tersulit ...
Lebih baik kita membuat lebih banyak baris pertahanan ..." Ucap Minato.
"Tapi ..."
.................
"Semuanya, ayo cepat! bergegaslah ke bawah!" Sara mengajak warganya masuk ke suatu tempat.
...............
"Percayalah pada kami!" Ucap Chouza ke Naruto.
"Ayo, kita pergi ..." Minato berlari mengajak Naruto ke suatu tempat.
"Aku mengerti. Kami mengandalkan kalian!" Naruto menyusul Minato.
"Saaara!!! Aku tak akan membiarkanmu pergi ke ryuumyaku!!!" Mukade bergerak cepat menuju tempat Sara.
"Katakan itu setelah kau mengalahkan kami!!" Ucap Shibi dan bersiap dengan tekniknya.
"Apa!? Tanahnya ..." Mukade terkejut saat tiba-tiba saja tanah yang dipijaknya berubah menjadi serangga.
"Ninpo : Mushido no Shino Jutsu!" Shibi menggunakan serangga-serangganya untuk mengkerubungi besarnya tubuh Mukade.
"Kau akan berakhir disini. Seranggaku akan menghisap chakramu hingga kering ..." Lanjutnya.
"Sisanya adalah bagianmu, Chouza ..."
"Serahkan padaku!" Chouza melempar sebuah pil berwarna hitam dan kemudian menelannya. Seketika, Chouza berubah menjadi raksasa yang bahkan lebih besar dari tubuh Mukade. Dan dengan kekuatannya, ia melempar tubuh Mukade yang masih dikerubuti serangga.
Blaaaaaaaaaaarrr
Bagai petir, sebuah chakra menyambar tubuh Mukade.
"Chakranya meningkat!?" Chouza terkejut.
"Bahkan seranggaku tak mampu menghisapnya!?" Shibi juga terkejut terlebih setelah serangga-seranganya terlepas dari tubuh lawan.
"Chakra ini tak terbatas!!!" Klaim Mukade.
"Karena dia hanyalah boneka, pasti hanya bisa menyimpan chakra dalam batasan-batasan tertentu saja ..." Ucap Chouza.
"Hmm" Shibi menatap ke atas. dilihatnya sebuah gedung yang memancarkan chakra tersebut.
"Tidak, chakranya tidak terbatas ..." Ucap Shibi.
"Lihat, menara itu mengallirkan chakra padanya." Lanjut Shibi.
..................
Sementara itu, Sara dan rakyatnya, serta Naruto dan Minato yang menjaga dari belakang terus berlari ke bawah.
Dari atas, tiba-tiba beberapa seraangga Shibi mendekat ke arah Minato hingga membuatnya sejenak berhenti. Serangga-serangga itu kemudian membentuk suatu tulisan.
"Hmm, aku tahu .." Ucap Minato.
"Ada apa?" Naruto bertanya.
"Dia menyerap chakra ryuumyaku ...
Jika kita tak menyegel kekuatan tersebut, chakranya akan terus meningkat ..."
"Apa!?"
"Tapi meski begitu, dia pasti memiliki kelemahan ..."
"Apa yang?"
Percakapan ayah dan anak yang sama-sama tak tahu itu terhenti saat tiba-tiba suatu goncangan membuat bangunan di atas sedikit roboh.
Ternyata, itu adalah ulah Mukade yang telah sampai.
"Anrokuzan!!?" Sejenak Sara terhenti saat melihat kedatangan Mukade.
"Sara! Cepat bawa semua orang ke tempat yang aman!!"
"Baik! Ayo semuanya!"
"Aku tak akan membiarkanmu!" Teriak Naruto ke Mukade dan kemudian membuat sebuah bunshin, bersiap meciptakan bola rasengan.
Melihatnya, Minato tampak terkejut.
"Rasengan!!!" Naruto berlari menuju ke arah musuh dan bersiap menhantam wajahnya.
Namun hanya dengan ekornya, Mukade sukses menggagalkan serangan Naruto.
Naruto terlempar hingga membentur sebuah tembok. Tak berhenti sampai sana, Mukade kembali mencoba untuk menyerang. Untungnya, dengan cepat Minato menyelamatkan Naruto.
"Aku akan terus disini ...
Kau, pergilah dan lindungi Sara ..." Ucap Minato.
"Tapi!"
"Kita tak bisa melawannya saat ini. Aku harus mengetahui kelemahannya terlebih dahulu!" Jelas Minato.
"Aku mengerti!" Naruto bergegas pergi.
"Shuriken Kage Bunshin no Jutsu!!" Minato berlari sambil menembakan sebuah Shuriken. Dengan jutsunya, tiba-tiba saja Shuriken itu berubah menjadi ribuah dan dengan cepat dan terus menerus menghantam tubuh Mukade. Dengan ini, sebagian tubuh Mukade hancur hingga kelemagannya terlihat.
"Jadi, itu kelemahannya!" Minato melihat ke arah Mukade kecil yang berada di tengah Mukade raksasa.
Blaaaaarrrrrrr!!!!
Lagi-lagi chakra ungu menyambar tubuh Mukade dan membuatnya kembali seperti semula.
"Apa!? Dia terlalu cepat beregenerasi!" Minato kaget.
Buagggg ...
Tanpa banyak jeda kemudian Mukade menyergap tubuh Minato.
....................
Sementara di tempat Sara dan rakyatnya, mereka telah sampai di bawah. Selangkah lagi menuju tempat yang dituju.
"Taman berada di luar tangga ini! kekuatan ryuumyaku tak akan bisa mencapai tempat itu!"
"Dia datang! Cpat sara!!" Teriak Naruto.
"Baik!" Sara bergegas menuju pintu gerbang menuju taman.
"Ti, tidak mungkin ...
"Ada apa!?"
"Mekanisme dalam pintu pasti telah rusak saat menara runtuh!" Pintu terkunci dan Sara tak bisa membukanya.
"Hah!? Pintu itu rusak!??"
"Apa yang harus kita lakukan!?"
"Apakah masih ada tempat lain yang bisa kita gunakan untuk berlindung!?" Para warga bertanya-tanya.
Sementara Sara masih sibuk mencari cara, Naruto berusaha menahan Mukade dengan rasengan. Tetapi, serangannya selalu gagal. Mukade terus pada tujuannya, yaitu ke tempat Sara berada.
"Kage Bunshin no Jutsu!" Naruto kembali bangkit dan terus berusaha. Kali ini dengan teknik bayangannya, ia mencoba untuk mengulur-ngulur waktu melawan Mukade.
"Apa kalian baik-baik saja?" tanya seorang warga ke warga lainnya yang terkena reruntuhan gedung akibat serangan jarak jauh Mukade.
"Hyaa!! Rasakan ini!!!" Naruto terus bertarung bersama bunshin yang masing-masing membawa rasengan.
"Sekali lagi! Kage Bunshin no Jutsu!" Meskipun terjatuh, Naruto kembali mencoba.
Melihat perjuangan Naruto, Sara kembali bersemangat dan kembali mencoba membuka pintu.
"Tolong!! Terbukalah!!" Teriak Sara.
"Tolong ..." sara bahkan sampai menangis.
Saat itulah, tiba-tiba mengalir suatu chakra berwarna ungu di pedang yang ia bawa. Pedang itu kemudian mengarahkan chakranya ke sesuatu mirip lubang kinci di pintu.
Set ...
Sara kemudian menusukan pedangnya dan chakra mengalir di pintu.
"Aah ..." sara berusaha sekuat tenaga menusukan pedangnya.
"Semuanya, ayo kita bantu!!" Teriak sarai ke para warga dan merekapun membantu.
"Semuanya ..." sara tampak terkejut.
"Ayo semuanya, kerahkan semua kekuatan kalian!"
"Hyaaaa ..."
Semuanya berjuang, tetesan darah bahkan sampai mengalir dari genggaman Ratu sara ...
"AAhh!!!"
Cahaya ungu keluar dari pintu. Dan perlahan, pintu yang terdiri dari beberapa lapis itu terbuka.
"Kita selamat!!!" para warga berteriak gembira.
"Ayo semuanya! Masuk ke dalam!!"
"Ayo cepat!!"
Semua warga masuk ke dalam, namun tidak dengan Sara.
"ratu Sara??"
Sara memilih untuk ikut berjuang bersama dengan Naruto dan yang lainnya.
"Masih ada yang harus ku lakukan ..." Ucap Sara.

Sumber : http://www.beelzeta.com/

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 F.U.I.N - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -